puro mangkunagaran

Sejarah Perdirinya Puro Mangkunegaran


Memperingati 250 tahun berdirinya Puro Mangkunegaran tentunya tidak lepas dari perjuangan RM Said/Pangeran Sambernyawa. Beliau adalah Pendiri Praja Mangkunegaran sekaligus Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa pahlawannya. Pangeran Sambernyawa berjuang di jalan Allah melawan penjajah Belanda selama 16 tahun. Dasar utama perjuangan beliau adalah mengenyahkan Belanda dari bumi Mataram dan usaha menyatukan Mataran dalam satu pemerintahan.

Perjalanan perjuangannya yang panjang dan penuh dinamika dan romantika merupakan bukti bahwa RM Said merupakan tokoh yang kokoh terhadap prinsip, pantang menyerah, yang tidak terkalahkan dalm 250 kali pertempuran. Mendiang RM Said adalah salah satu Pahlawan Nasional yang tidak terbunuh atau tertangkap selama berjuang melawan penjajah Belanda.

Kemandirian dan Sifat Kebersamaan

RM Said dilahirkan di Kartasura pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah Jimakir 1650 tahun Jawa, Windu Adi Wuku Wariagung, atau pada tanggal 8 April 1725 M. Ayahandanya adalah Kanjeng Pangeran Aryo Mangkoenagoro (Kartasura). Semasa kecil RM Said harus sudah hidup mandiri karena ibundanya meninggal pada saat melahirkan, sedang ayahandanya ditangkap dan diasingkan ke Tanah Kaap semasa RM Said berusia 2 tahun.

Akibatnya kehidupan masa kecil dilalui layaknya bukan sebagai bangsawan. Makan, minum, tidur bersama-sama anak-anak abdi dalem, bahkan tak jarang tinggal di kandang kuda. Kondisi seperti itulah yang membentuk sifat kebersamaan yang tinggi, kedekatan dengan rakyat biasa dilakukan tanpa basa-basi.

Sifat ini terus dibawa dalam perjuangan selanjutnya, bahkan dikembangkan melalui berbagai slogan untuk dipegang teguh bagi para prajuritnya. Slogan tersebut adalah Tiji Tibeh dan Manunggaling Kawulo Gusti. Tiji Tibeh merupakan singkatan dari mukti siji mukti kabeh, mati siji mati kabeh (berhasil satu berhasil semua, mati satu mati semua). Sedangkan Manunggaling Kawulo Gusti, ini adalah konsep kebersamaan antara pemimpin dan yang dipimpin maupun sesama prajurit.Â

Konsep ini juga yang dikembangkan di bidang pemerintahan sewaktu beliau menjadi KGPAA MN I. Konsep ini tertuang dalam konsep Tri Darma, yakni Rumongso Melu Handarbeni (merasa ikut memiliki), Wajib Melu Hanggondheli (berkewajiban ikut mempertahankan), dan Mulat Sariro Hangrosowani (berani melakukan instrospeksi diri).

Romantika Perjuangan

Pada tahun 1742, terjadi kemelut di Kartasura. Kraton Kartasura dikepung oleh prajurit Cina. Saat terjadi pengepungan, RM Said yang saat itu berusia 16 tahun, sempat keluar dari Istana Kartasura. Beliau pergi menuju Nglaroh Wonogiri bersama-sama sahabatnya, yang nantinya menjadi pasukan inti. Pasukan inti ini berkembang menjadi perwira-perwira yang setia yang dikenal sebagai Punggowo Baku Kawandoso Joyo.

Dari desa Pule Nglaroh inilah konsolidasi perjuangan dimulai. Di Nglaroh beliau bertemu dengan RA Patahati binti Kyai Khasan Nur Iman yang kemudian diambil sebagai istri.

RM Said bekerjasama dengan Sunan Kuning atau RM Garendi dalam melawan penetrasi Belanda terhadap pemerintahan Kraton Kartasura. Pemimpin pasukan Belanda Van Velsen berhasil dibunuh.

Di bidang spiritual keagamaan setelah kurang lebih 5 tahun berjuang, pada tahun 1747 M beliau berguru kepada uilama di Gunung Lawu yang bernama Ajar Adisana dan Ajar Adirasa.

Dalam decade selanjutnya, Pangeran Mangkubumi yang juga pamannya sendiri akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan RM Said. Pada usia 22 tahun RM Said dijodohkan dengan putrid PAngeran Mangkubumi yang bernama RA Inten. Atas dasar kebersamaan perjuangan, rasa hormat terhadap Pangeran Mangkubumi dan ketegasan bahwa prinsip perjuangan RM Said bukan sekedar kekuasaan, maka dalam suatu momentum yang baik pada tanggal 1 Sura tahun jawa 1675 (1749), Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai Raja oleh RM Said. Kemudian selama hampir 9 tahun berjuang bersam-sama melawan kompeni Belanda di medan laga. Hal ini diceritakan dalam Babad Lelampahan, yaitu Dagboek/buku harian RM Said yang berbentuk kumpulan tembang.

Keindahan berjuang bersama antara RM Said dengan Pangeran Mangkubumi terantuk pada batu ujian. Perbedaaan sudut pandang dan strategi terjadi dengan dilaksanakannya Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755. Perjanjian antara RM Said dan Pangeran Mangkubumi (yang kemudian dikenal dengan PB III) intinya adalah untuk membagi kekuasaan Mataram menjadi dua, yaitu Kesultanan dan Kasunanan. Kasultanan dipegang oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar HB I, sedangkan PB III menjadi Raja di Kraton Kasunanan. RM Said tetap istiqomah untuk melanjutkan perjuangan bersenjata.

Tiga Perang Besar
Sebelum Perjanjian Giyanti, yaitu pada tahun 1752 M telah terjadi perang besar di Ponorogo. Kendati jumlah pasukan Pangeran Sambernyawa (RM Said) lebih sedikit, tetapi dengan strategi yang jitu dan didukung sumpah setia, kebulatan tekad, ketangguhan, ketangkasan, dan keberanian para pasukannya, musuh dapat dihancurkan. Di pihak musuh 600 prajurit tewas, sedang di pihak tentara RM Said hanya 3 prajurit yang meninggal dan 29 orang luka-luka.

Peperangan dasyat lainnya adalah di Sito Kepyak Rembang. Dengan pedangnya, Pangeran Sambernyawa berhasil menewaskan Komandan Detasemen Kumpeni Belanda, Kapten Van Den Pol. Perang ini terjadi pada tahun 1756 pada saat RM Said berusia 30 tahun. Kepala sang Kapten dipenggal dan dengan tangan kirinya diserahkan kepada Garwa Ampil tercinta sebagai pelunasan janji RM Said kepadanya.

Pangeran Sambernyawa mampu menewaskan 600 orang musuh dan korban sendiri hanya 3 orang. Hasil rampasan berupa sejumlah besarm esiu, 120 ekor kuda, 140 pedang, 160 karabin, 130 pistol dan perlengkapan militer lainnya. Semua barang rampasan dihibahkan kepada prajuritnya.

Taktik tempurnya dengan konsep “dedemitan”, “weweludan”, dan “jejemblungan”, yang pada hakekatnya semua tindakan taktis harus dijiwai dengan pertimangan kerahasiaan yang tinggi untuk mendapatkan pandadakan,kecepatan gerak dan mampu mengecoh lawan. Keputusan menyerang benteng Belanda di Yogyakarta merupakan strategi tak lazim, misterius dan tak diperhitungkan lawan, karena telah sekian lama Pangeran Sambernyawa menariklawannya di daerah hutan dan gunung. Walau diperingatkan Patih Kudanawarsa, beliau tetap tidak bergeming “Sabdo Pandito Ratu Tan Keno Wola-Wali”. Pasukannya diperintahkan bersiap sedia mati di jalan Allah.

Ternyata benteng Belanda berhasil diserang, 5 orang tentara Belanda tewas dan yang luka-luka cukup banyak. Menjelang tengah malam, Pangeran Sambernyawa memutuskan untuk mundur. Karena apabila diteruskan akan merugikan pihaknya sediri.

Walaupun pasukan RM Said tidak memperoleh kemenangan mutlak, keberaniannya menyerang benteng Belanda di tengah kota Yogyakarta menjadi bukti bahwa Pangeran Sambernyawa merupakan pemimpin dan panglima perang yang sangat ditakuti dan banyak merugikan Belanda.

Peletak dasar dan Pendiri Mangkunagaran

Atas dukungan rakyat yang setia akan perjuangan beliau dalam menegakkan kebenaran dan keadilan serta ajakan yang tulus dari PB III, RM Said bersama para Punggawa Baku dan bala tentaranya, memasuki nagari Surakarta pada hari Kamis 4 Jikakir 1682 Jawa atau 1756 M. Pada akhir perjuangan bersenjata beliau, jelas tercermin keteguha sikap yang jauh dari kelemahan seorang pemimpin.

Selanjutnya beliau mendirikan Istana di pinggir Kali Pepe. Tempat itulah yang sampai sekarang dikenal sebagai Istana Mangkunagaran. Mulai saat itu konsentrasi perjuangan beliau terfokus dibidang pembangunan pemerintahan, politik, ekoomi, budaya, spiritual keagamaan dan kesejahteraan rakyat.

Pangeran Sambernyawa memerintah Praja selama 40 tahun, sejak 24 Februari 1757 hingga 28 Desember 1795, dengan gelar Mangkoenagara I. Sifat kebersamaa yang tertempa sejak kecil ternyata mewarnai Sabda Dalem pada awal peerintahannya sekaligus sebagai peneguhan atas rasa setia kawan dan prasetya dengan para Punggawa Baku, dengan amanat beliau sebagai berikut.

“Bumi Mangkunagaran ini padha melu handharbeni lan padha di pangan ing anak putu mburi, yen turuku ora mikir nganti dadi rusaking turun punggawa ora dak pangestoni”

Sebaliknya para Punggawa Baku juga berikrar sumpah setia kepada Yang Jumeneng.

Selanjutnya sebagai bentuk pengakuan kedaulatan dilaksanakan perjanjian damai di Kalicacing Salatiga pada tanggal 17 Maret 1757, yang melibatkan Sunan Hamengkoe Boewono I dan Kumpeni Belanda.

Mangkunagaran berdaulat pada territorial seluas 4000 karya terbetang mulai daerah Keduang, Laroh, Matesih, Wiroko, Hariboyo, HOnggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan selatan serta Kedu. RM Said kemudian bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Mangkoenagoro I. Dari hasil perjanjiang tersebut juga mewajibkan Kompeni membayar semacam pajak kepada Mangkunagaran sebesar 4000 real per tahun. Sebuah hasil negosiasi yang hebat.

Baik pada masa perjuangan bersenjata maupun sebagai Kelapa Pemerintahan Praja Mangkunagaran beliau dikenal sebagai : ahli strategi, politikus, negarawan, ekonom kerakyatan yang ulung, dan berwawasan jender. Hal ini dibuktikan dengan memberi peran di berbagai bidang kepada perempuan antara lain menjadi prajurit yang handal. Beliau seorang pemimpin yang sangat religius, muslim sejati. Beliau juga telah menulis Al-Quran 30 juz sampai delapan kali.

Melalui Keppres RI No. 048/TK/tahun 1988 mendiang Paneran sambernyawa dianugrahi Bintang Mahaputra Adipurna (Kelas I) dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Kekerabatan Mangkunegaran sebagai wujud kemanunggalan dinasti Mangkunagoro dan Trah Punggawa Baku Mangkunagoro I, sekarang telah genap berusia 250 tahun.

Semenjak Proklamasi Kemerdekaan RI, Mangkunegaran menyatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sri Paduka MN VIII atas nama rakyat dan keluarga Mangkoenagoro menyatakan bahwa Mangkunagaran merupakan Daerah Istimewa dari RI sebagaimana diatur dalam Pasal 18 UUD 1945. Presiden RI Ir. Soekarno menetapkan bahwa Sri Paduka MN VIII tetap dalam kedudukanya, dengan kepercayaan bahwa Sri Paduka MN VIII akan mencurahkan segala pikiran, tenaga, jiwa, raga untuk keslamatan daerah Mangkunagaran sebagai bagian dari RI.

Situasi politik yang menimbulkom komdisi sangat gawat, mendorong Presiden RI mengeluarkan PP 16/SD pada tanggal 15 Juli 1946. Daerah Kasunanan dan Mangkunagaran “untuk sementara waktu” menjadi suatu Karisidenann dengan dipimpin oleh seoran Residen.

Di bawah kpemimpinan Sri Paduka Mangkoenagoro IX, Puro Mangkunagaran sekarang menjadi salah satu Pusat Budaya bangsa yang perlu terus dilestarikan. Berbagai asset budaya warisan para leluhur, baik berupa bangunan fisik, filosofis, seni dan budaya perlu kita kembangkan sebagai bagian dari asset nasional. “Senajan kari mung sak megaring payung, padha gondhelono”. Begitu pesan Sri Paduka Mangkoenagoro I kepada kita semua.

Dirgahayu 250 tahun Mangkunegaran !!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

indonesia

INDONESIA - SONGS OF THE ISLES ON VIDEO
LAGU-LAGU DAERAH SELURUH NUSANTARA
________________________________________
JAWA
Cirebon
• Bukan Karena Cinta (Ade Alfa)
• Bunderan Jati Barang
• Cerita Cinta
• Gentayangan
• Medial (Aas Rolani)
Jawa incl. Jawa Suriname
• Boca Bagus
• Kado Tresno (Ira Herlina)
• Mabuk Rindu (Didi Kempot)
• Mboh Los (Oesje Soekatma)
• Ojo Sala Tompo (Ira Herlina)
• Pantai Baron
• Stasiun Balapan
• Terlena, Versi Jawa (Nurhana)
• Tresno (Hida Kartini)
Sunda
• Bajing Luncat (Yani Purbasari)
• Bongan Engkang (H. K. Endang)
• Bubuy Bulan (Titiek Puspa)
• Cinta (H. K. Endang)
• Cublak Cublak Suweng
• Es Lilin (Nining Meida)
• Euis (Helvy Maryand)
• Hariring Kuring
• Kalangkang
• Karembong Kayas (Rika Rafika)
• Mangle
• Mawar Bodas (Detty Kurnia)
• Mojang Priangan (Nining Meida)
• Peuyeum Bandung (Nining Meida)
• Pileuleuyan
• Potret Manehna (Nining Meida)
• Pujangga Cinta (Erna Arsylia)
• Reret Marongge
• Selingkuh
• Sorban Palid (Nining Meida)
• Teungteuingeun
• Tokecang
• Warung Pojok (Helvy Maryand)
MADURA
• Bede Seang
• Peleyan Bule
• Ta' Busen
• Tanduk Majeng
KALIMANTAN / BORNEO
• Cik Cik Periook
• Kambang Goyang
• Pangeran Suriansyah
• Paris Barantai
• Sapu Tangan Babuncu Ampat
MALUKU
• Anak Satu-Satunya
• Ayo Mama
• Balada Pelaut
• Beta Berlayar Jauh
• Beta Jago Dansa
• Beta Pung Cinta
• Beta Seng Nodek (Kuako Singers)
• Beta Tunggu
• Borero
• Buka Balangan
• Buka Pintu
• Bulan Pake Payung
• Burung Kakatua
• Cinta Bukan Mangga
• Cinta Bukan Musti Miliki
• Cinta di Benteng Duurstede
• Dansa
• Denpasar Moon
• Dendang-Badendang
• Dimuka Amboina
• Don't forget
• Gampang Susah (Paparisa Gp)
• Gandonge
• Goro-gore ne
• Gunung Salahutu (Mus Mulyadi)
• Hidup Orang Basudara
• Hitam Manggustang
• Hitam Manis (Bob Sisters)
• Huhate
• Katong Nae Parau
• Katong Pulang Kombali (Naruwe)
• Kaweng Beta Jua
• Kenangan Pante Bubane Ici
• Kota Ambon
• Kupu-kupu sepanjang pantai
• Lembe-Lembe
• Maluku (Naruwe)
• Maluku Memories
• Maluku Su Tunggu (Kapitang)
• Maluku Tanah Airku
• Maluku Tanah Pusaka
• Mande-Mande
• Manise-Manise
• Mansinam Pulau Kenangan
• Mari Badendang
• Nona Johana (Kuako Singers)
• Nunusaku Nunu' E (Kuako Singers)
• Nusa Ina Menangis (Kuako Singers)
• Nusa Niwe
• Nyanda Mo-Balaeng
• Nyong Holland
• Oh ... Maluku
• O ... La Bapa Ja
• Ole Sio Sayange
• Onde Onde (Kuako Voice)
• Owu Ulate
• Pinang Balah Dua
• Rindu Mau Pulang
• Sapa Lai² (Doddie)
• Sapu Tangan (Desy Tehuayo)
• Satu Dalam Kasih
• Satu Gandong
• Satukan Kami Tuhan
• Sarinande
• Sayang Dilale
• Smile for me, sioh nona manis
• Sosoi Evav - Lagu Kei
• Tanase
• Tifa Damai (Kuako Voice)
• Toki Gaba-Gaba
• Toto Buang
• Uwe Pangana (Kuako Voice)
• Waarom huil je toch, nona manis
• Waktu hujan sore-sore
• Yang Beta Sayang
NUSA TENGGARA - LESSER SUNDA ISLANDS
Sumbawa
• Maen Jaran
• Tanjung Menanges
PAPUA
• Akaibipamare
• Apuse (Hengky)
• Aro Piruje (Nanaku)
• Baramewa
• Boven Digoel Yang Kucinta (Black Sweet)
• Diru-Diru Nina (Bona)
• Hymne Boven Digoel (Black Sweet)
• Imesiri (Nanaku)
• Ingkai Etawari
• Kabupaten Boven Digoel (Black Sweet)
• Kaulah Mutiara Tak Ternilai (Black Sweet)
• Kawawo Moido
• Kayu Batu Urefang (Nanaku)
• Kuri Pasai (Trio Ambisi)
• Lembah Sunyi (Trio Ambisi)
• Maladum
• Mars Boven Digoel (Black Sweet)
• Meri Leva
• Meri Wantok
• Mindiptanah (Black Sweet)
• Mios Biaki
• Mkarui Bemisi (Oridek Gp)
• Nakhao Awettho
• Nona Papua (Jopie Latul)
• Ondo Winggip (Black Sweet)
• Paphibili
• Piruje (Mambesak Gp)
• Rasara Paikio (Nanaku)
• Rasine Ma Rasine
• Rua-Rua Ma (Nanaku)
• Sajojo (Hengky)
• Samandoye
• Sampari Dek
• Sasidere Kubiri
• Sasiri Waba
• Sinabo Yananuo (Nanaku)
• Songger Kamara
• Sup Yenaiwa (Nanaku)
• Tagurere
• Tak Kan Kulupa (Nanaku)
• Tanah Papua
• Teges Papua
• Tolom Pau
• Wesupe (Nanaku)
• Yapo Mama Cicha
SULAWESI
Bugis
• Ada Na Gau' (Bugis Dangdut)
• Bulu' Alau'na Tempe
• Canggorenna Jandae
• Galung Uwala Sompa
• Iko Tea Idi' Tea (Dian Ekawati)
• Ma' Bola Baru
• Pappojikku (Bugis Dangdut)
• Tana Ogi Kampongku
• Tana Ogi Wanuakku
Makassar
• Ana' Kamase (Dian Ekawaty)
• Antu Salllang Ri Teanu
• Ati Raja
• Balla' Lompoa
• Batarappe
• Boli'ma Kamma Salasa (Dian Ekawaty)
• Cicca Rawa
• Mangge Palla ri Ana'na
• Pakarena (song)
• Pakarena (dance)
• Ros van Hollandia
Mandar
• Ba'arma' Dipalece (Dian Ekawaty)
• Bura' Lattigi (Dian Ekawaty)
• Namalai Tongan Dani (Mety Baan)
• Tamma Landre (Mety Baan)
Minahasa / Manado
• Abis Di Bulan
• Ade Ko Cantik Sekali
• Aki Tembo Temboan
• Beta Cinta Se
• Burung Nyanyi Tape Lagu
• Cinta Pramuria
• Danau Tondano
• Datang Ambe Pa Ngana (Angel Karamoy)
• Esa Mokan
• Goyang Dompet - Pop Manado Dangdut
• Hati So Tafiaro
• Hati So Tarabe
• Hitam Manis (Corr Tetelepta)
• Jangang Beking Tagantong
• Jangang Beking Ulang
• Jangang Manyasal
• Jangan Simpan Rindu
• Jurang Cinta (Corr T.)
• Kapal Mo Berangkat
• Kita Nyanda Lupa (Loela Drakel)
• Laki Laki
• Langsung Babasa
• Luri Wisako
• Manahan Sunyi
• Manesel (Tielman Sisters)
• Mangemo Sako Mangemo (Tielman Sisters)
• Masaka Marusun
• Matany Wae (Naruwe)
• Mawole-Wole
• Maya Tumayang
• Napus Wolelon (Tielman Sisters)
• Nikomokan
• Oh Minahasa
• Ojek (Astrid Daramina)
• Perasaan Belok (Merry Gaspersz)
• Poco Poco 1
• Poco Poco 2
• Poco Poco 3
• Rambutan Ta Kupas (Mag2000)
• Salu Mentuhe
• Slamat Datang di Manado (Nooiz)
• Tano Tano Bon
• Tei-Tei Raar
• Tinggal di Kobong
• Torang Samua Basudara
• Unggenang
• Upus Ampamalean
Poso
• Lagu Daerah Sul-Teng
Pop Daerah Toraja - Irama Dero Poso
• Album Kada Turu'
Toraja
• Ada Cinta di Toraja
• Anak To Bulo Dia'pa
• Balo' Toraya (Sangmaneta Voice)
• Benna' Kada Tonganmu (Martina Kinda')
• Bongi Makarorrong (Efraim T. Allositandi)
• Dale'na To Malambu' (Nafiri Singers)
• Da'mu Pasule Rannungku (Salma Margareth)
• Dandimmu Urrasunni Kaleku (Derby)
• Danoi Tang Membua'
• Den Ra'ka Mupopa'di' (Efraim T. Allositandi)
• Ganna Dukamo Pa'dik Penangku (Herni Dewi)
• Iko Manna Kaboro' (Anty Kadembo)
• Illan Matammu (Eva & Johannes)
• Indo' Ambe' (Trio Pandin)
• Kaboro'ku
• Kaboro' Marendeng (Eva & Johannes)
• Kaboro' Tae' Padanna
• Kareba Mepakarannu (Nafiri Singers)
• Katuoan Mala'bi' (Nafiri Singers)
• Katuoan Marendeng (Daniel Tandirogang)
• Katuoanna Torro Tolino (Restika Valentine)
• Kekukilalai Lenni (Trio Pandin)
• Kemandappi' Mi Masiang
• Kenapamumbuko Angin Bara' (Restika Valentine)
• Ke Solo' Ko Inde Rokko (Anty Kadembo)
• Kilalai Tu Tondokmu
• Kuampa'mo Rara' Bulawanku (Salma M. & Loela D.)
• Kuingarang Tu Pa'kaboro'mi (Sangmaneta Voice)
• Kupenassanni (Martina Kinda')
• Lakuapari Kalemu (Martina Kinda')
• Landorundun
• Langka Maega
• Lembang Sura'
• Lendu' Kukaboro' Imu
• Lino Na Pa Lino
• Makaritutu Tu Puang (Daniel Tandirogang)
• Malam Ini
• Maleko Tang Mepasa' Bi (Veni Mangunjuk)
• Malemo Dikka' Ambeki (Sangmaneta Voice)
• Mali'ku (Efraim Allositandi)
• Mali' Penangku (Efraim Allositandi)
• Mali' Penangku (Juniwanti Ruru Limbu Tasik)
• Mamali Tupenaanku
• Mane Kuissanri Kalemu (Trio Pandin)
• Mangkambi' (Derby)
• Mangguana Sola Bendurana
• Marendeng Marampa' (Daniel Tandirogang)
• Masannang Moko Duka' (Trio Pandin)
• Mase-Mase (Meity Baan)
• Massesia (Efraim T. Allositandi)
• Mataran Billa'
• Misa' Kada (Rara', Tomy & Semuel)
• Morai Sitiro (Martina Kinda')
• Mulendai Tu Dandimmu
• Mupa' Dikki Tu Penangku (Felyani Kalapadang)
• Nokana'la Didudung Dua (Herni Dewi)
• O ... Rara'ku
• Oto Litha (Eva & Johannes)
• Padamu Negeri (KSP Balo'ta)
• Pa'dik Penangku (Ety Mangiding)
• Pa'dik Penangku (Salma Margareth)
• Pa'kaboro'mu (Rista Tangirerung)
• Pakarebami Tu Sangan-Na (Nafiri Singers)
• Pandin Sangkalamma'ku (Silviana Jeni)
• Panding Penangku
• Pang Galo'-Galo'
• Pa'pakainga' (Frans Pongsamma')
• Pa'poraian Penammu
• Pa'poraianna To Matuammu (Trio Pandin)
• Pa'poraianna Tomendadianmu (Salma Margareth)
• Pasa' Bolu
• Passukaranku (Rista Tangirerung)
• Penangku Penammu
• Perisaiku (Frans Pongsamma')
• Pitu Buntu Annan Lombok
• Pokada Bangmi' (Sangmaneta Voice)
• Pottau Laa
• Rara'ku
• Rindu Mainga
• Sa'bara'ko Rendeng (Trio Pandin)
• Salama' (Sangmaneta Voice)
• Salebu Umba Muola
• Sende Umpudi Puang (Daniel Tandirogang)
• Siulu'
• Siulu' Umba Muola
• Soyanni Kalemu
• Sundunmo Kaboro'ku
• Susi Angin Mangiri'
• Susi Pa'du (Efraim T. Allositandi)
• Tae' Mo Rannuanna Penangku (Herni Dewi)
• Tae' Senga'na Lan Penangku (Salma Margareth)
• Tang Dalle'ta (Efraim T. Allositandi)
• Tang Sanglamba' Sura' Mu (Veni Mangunjuk)
• Tibalikmo Penammu (Anty Kadembo)
• Tinimbayo
• To Manglaa Manana' (Nafiri Singers)
• Toma' Ramba
• To Mepare (PS. KSP Balo'ta)
• Tondok Kadadianku
• Tondok Kadadianta
• Tondokku (Dian Ekawaty)
• Tondok Maballo
• Tondok Maballo Sia Manaman (Sangmaneta Voice)
• Tondokku Tondok Toraya
• Tondok Toraya
• Tontongko Ilan Penangku (Efraim T. Allositandi)
• Tontong Kukilalai (Salma Margareth)
• Tontong Saelakona
• Tontong Sipakaboro
• Toraja Tondok Mala'bi' (Daniel Tandirogang)
• Toraya Maballo
• Toraya Malabi' (Jhonny T.)
• Toto' Ku Tang La Dio Kalemu (Veni Mangunjuk)
• Tuo Umpamisa' Inaya (Tarto D. Tankeallo)
• Uai Mata Kapenassanan (Trio Pandin)
• Umbai Nangla Dalle'ku
• Undaka' Katuoan
• Unningaran Kalemu (Efraim T. Allositandi)
SUMATERA
Aceh
• Abeh Akai
• Ainal Mardhiah
• Bungong Jeumpa
• Bungong Si Tangke
• Cicem Meu Jangeun
• Cinta Sandiwara
• Cinta Tapadu
• Euncien Peurmata
• Gaseh Ngoen Rindu
• Hana Meudaya
• Mahligai Cinta
• Meunyoe Cinta
• Nasib Bungong
• Potoh Asa
• Sayang Sayang Si Putik Mancang
• Ubah Janji
• Uloen Moe Ba'e
• Wajah Meunggoda
Batak / Karo
• Adek Sayang
• Amang Mulak Nama Au
• Boanon Hu Do Ho (Simbolon Sisters)
• Dang Likkang
• Elfrida (Trio Lamtama)
• Jamila (Trio Lamtama)
• Ketabo Ketabo, Sitogol
• Marinde Kos
• Marsahit Jantung (Trio Lamtama)
• Martumba Toba
• Napuran Sakkababa
• Ngaloja Au (Trio Lamtama)
• O, Tano Batak (Victor Hutabarat)
• Pangalaho
• Parsirangan (Joy Tobing)
• Pulo Batam
• Pulo Samosir (Victor Hutabarat)
• Sai Anju Ma Au (Nainggolan Sisters)
• Si Utte Manis
• Siantar Simalungun
• Si Boru Na Asing (Sopo Badragaz)
• Sihol Na Dirohakki (Christine Panjaitan)
• Sitogol (Joy Tobing)
Bengkulu
• Muara Aman (Widia Novitalestari)
• Penantian di Kota Bengkulu
• Pantai Pasar Bawah
• Ting Bedeting (Doles)
Minang
• Ayam Den Lapeh (Siwi Yunia)
• Batamu Darah Tasirok
• Daun Pisang
• Kampuang Nan Jauah Di Mato
• Padang Bulan
• Rilakan Denai Bajalan (Eddy Silatonga)
• Tarapuang Apuang (Elli Kasim)
Sumsel
• Tengkuit Buhuk
• Kekibang Dusun
TIMOR
• Bolelebo
• Fali Nusa Lote
• Flobamora Indah
• Inalou
• Jagung Bakar
• Katong Diranto
• Nurmala
• Nusaku Flobamora
• Oh Timor
• Oko Mama
• O ... Nawan'ni (Trio Banpro)
• Suru Boek

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

sinau

ARGUMENTASI

Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti pemberian alas an yang kuat dan meyakinkan. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alas an, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, contoh, dan sejenisnya digunakan penulis untuk meyakinkan pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap, atau keyakinan.
Dalam paragraf argumentasi biasanya memiliki ciri-ciri, (1) ada pernyataan, ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya, (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung, (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.

Persamaan argumentasi dan eksposisi
1. sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, keyakinan kita.
2. memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, grafik,dan lain-lainnya.
3. memerlukan analisis dan sintesis.
4. ide atau gagasan berasal dari: pengalaman, pengamatan dan penelitian, serta sikap dan keyakinan.

Perbedaan argumentasi dan eksposisi
Argumentasi
1. bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menyetujui bahwa pendapat, sikap, dan keyakinan penulis benar.
2. contoh, grafik, dan lain-lainnya digunakan untuk membuktikan bahwa sesuatu yang dikemukakan penulis itu benar.
3. penutup biasanya berupa kesimpulan atau sesuatu yang diuraikan sebelumnya.
Eksposisi
1. tujuan menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya.
2. contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk menjelaskan sesuatu yang dikemukakan penulis.
3. penutup biasanya menegaskan lagi sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.

Contoh eksposisi:

Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor–sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen: demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dan sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.


Contoh argumentasi:
Contoh 1:
Industrialisasi di Negara kita mendorong didirikannya berbagai macam pabrik yang memproduksi beraneka barang. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja, baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun dari daerah-daerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai macam pabrik dapat meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Di samping itu, beraneka barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara kita.

Contoh 2:
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya tertuju pada satu hal: Anda harus menjadi seorang pengamat manusia. Bila Anda benar-benar mampu mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan, dan impian mereka, maka Anda akan memiliki kemampuan mengembangkan hubungan tersebut. Bicaralah dengan orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Amatilah mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Tentu saja Anda harus membaca buku dan mendengarkan pita kaset. Raihlah apa yang Anda peroleh dari kebijakan orang lain. Namun jangan abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka. Ini adalah satu gaya hidup yang harus dikembangkan, bukan satu studi ilmiah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS